Cerita mesum pengantin baru
Berarti beberapa saat lagi aku akan ngecret. Tiba-tiba aku sadar kalau sebilah pisau ada di tangannya. Rencana mulai kulaksanakan. Di bawah perutnya, jembut yang hitam lebat menutupi daerah sekitar lobang no noknya. Kembali saya mengintip lewat Fentilasi, apa yang terjadi di sebelah. Dia juga baru sadar setelah aku mengambil pisau itu. Dia pernah juga meneleponku dan bilang kalau dia sedang hamil tujuh bulan. Kini dia hanya berCD celana dalam dan bersinglet.
Dan ingin rasanya kuremas-remas toket montoknya habis-habisan. Ines sudah tertidur. Tanpa sengaja, sebagai laki-laki normal, kon tolku berdiri melihat tubuhnya. Kedua paha mulus Ines kurenggangkan lebih lebar. Kupakaikan T-shirt dan celana pendek ke tubuhnya. Kupandangi wajahnya yang cantik. Sekembalinya dari dapur, Ines terpeleset sehingga terjatuh. Di dalam no nok, kon tolku merasa disemprot oleh cairan yang keluar dari no nok Ines dengan cukup derasnya.
Dengan adanya sedikit cairan dari kon tolku tersebut aku merasakan keenakan dan kehangatan yang luar biasa pada gesekan-gesekan batang dan kepala kon tolku dengan toketnya. Namun kekecewaanku terobati karena sejurus kemudian Mas Alex tiba-tiba bangkit dari tempat tidur dan melepas celananya. Tibalah saatnya kami memasuki malam pertama di kamar pengantin tepatnya sekitar pukul Sayapun pergi ke ka-marku, riang karena sebentar lagi adikku akan bersarang dan menemukan pasangannya. Nasi sudah menjadi bubur. Kedua paha tersebut secara otomatis bergerak membuka agak lebar. Sambil terus menggumuli toket dengan bibir, lidah, dan wajahnya, aku terus menggesek-gesekkan kon tol di kulit pahanya yang halus dan licin. Pinggangnya kelihatan ramping. Secara mantap, lendir bening itu mengalir membasahi liang kemaluannya yang semerbak.
Aku ingin mengulangi permainan tadi, menggeluti dan mendekap kuat tubuhnya. Ada yang tidak dapat dilap, yakni cairan pejuku yang sudah terlajur jatuh di rambut kepalanya. Aku pun mengocokkan kon tolku ke no noknya dengan semakin cepat dan kerasnya. Kugesek lagi kepala kemaluanku yang sudah mengeras sempurna beradu dengan klitorisnya yang menegang. Ines diam saja melihat ngacengnya kon tolku dari luar celana pendekku. Sambil telunjuk dan ibu jari tangan kananku menggencet dan memelintir perlahan pentil toket kirinya, sementara tangan kiriku meremas kuat bukit toket kanannya dan bibirku menyedot kulit mulus pangkal lehernya yang bebau harum, kon tolku kugesek-gesekkan dan kutekan-tekankan ke perutnya. Sementara bibirku bergerak ke arah lehernya. Kujilat helaian-helaian rambut jembutnya yang keluar dari CDnya.

Gerakan keluar-masuk secara cepat itu berlangsung sampai sekitar empat menit. Akhirnya timbul pikiran jahat di otakku. Kebetulan saat itu hari cuti bersama diperusahaan saya, pas sekalikan para pembaca. Aku pun berusaha supaya tidak mengecewakan suamiku, aku jilat dan hisap perlahan-lahan keris suamiku kadang aku melirik ekspresi suamiku yang sedang menikmati serviceku yang amatir ini. Bibir sensual yang menantang itu kulumat-lumat dengan ganasnya. Alis matanya bergerak naik turun seiring dengan desah-desah perlahan bibirnya akibat tekanan-tekanan, remasan-remasan, dan kocokan-kocokan di toketnya. Secara mantap, lendir bening itu mengalir membasahi liang kemaluannya yang semerbak. Pasti karena adanya cairan yang disemprotkan oleh no nok Ines beberapa saat yang lalu. Dengan bibir kemaluan tepat di atas wajah, kujilati dengan mantap. Dalam situasi itu sempat-sempatnya dia menggoyang pinggulnya mendesak mulutku, dan menjambak rambutku sesekali.

Akhirnya, aku pun setuju, dan segera berangkat bersamanya. Ines pun menggelinjang ke kiri-kanan. Pejuku bersemburan dengan derasnya, menyemprot dinding no nok Ines yang terdalam. Kunikmati kocokan perlahan pada no noknya kali ini lebih lama. Saat itu saya-pun memeluk erat ketika dia mendapatkan ejakulasi-nya. Entah apa maksudnya. Liang kemaluannya agak tersembunyi sekarang. Aku sampai tak kuasa menahan ekspresi. Goyanganku makin liar.


Wajahnya sampai terlempar karena aku menamparnya cukup keras. Sampai empat kali. Dan ketika saling sedikit bergeseran, pentilnya seolah-olah menggelitiki dadaku. Kunikmati kocokan perlahan pada no noknya kali ini lebih lama. Dia juga baru sadar setelah aku mengambil pisau itu. Ines beranjak dari duduknya dan mengambil toples berisi kue dari lemari makan. Kumasukkan lidahku ke dalam mulutnya, dan menjilati rongga mulutnya. Kuremas juga susunya yang segar merekah. Gatal yang enak sekali. Lehernya jenjang dengan beberapa helai rambut terjuntai.


Comments47
Daikus
Ich bin endlich, ich tue Abbitte, aber mir ist es etwas mehr die Informationen notwendig.
Dakasa
Es ist die einfach prächtige Phrase
Vurg
Ich entschuldige mich, aber meiner Meinung nach sind Sie nicht recht. Ich kann die Position verteidigen. Schreiben Sie mir in PM.