Gairah bu rt
Lalu seperti wanita yang hendak menyusui bayinya, dikeluarkannya payudaranya dari Bra yang membungkusnya. Atau malah ia sengaja memamerkannya agar gairahku terpancing? Hingga hubungan kami semakin akrab dari waktu kewaktu. Sebab selama ini kami selalu berhubungan di tempat gelap di teras kamar mayat. Hingga aku menarik tubuh bagian bawahnya untuk ditempatkan di atas kepalaku. Slep penis besarku berhasil menerobos dengan mudah liang sanggamanya. Tidurmu jangan memunggungi begitu. Dan malam itu, karena guyuran hujan, lahan untuk tidur jadi menyempit karena pada beberapa bagian tempias oleh air hujan. Karena ia tidak memiliki anggota keluarga yang lain sementara putri satu-satunya berada di luar Jawa, aku diminta Bu Har untuk membantu menemaninya selama suaminya berada di RS menjalani perawatan. Tidak terlalu lama menunggu, Ia keluar dari kamar mandi dan langsung menuju ke kamarnya lewat di dekat ruang makan tempatku minum kopi dan makan kue.
Dua buah gunung kembarnya yang membusung nampak telah menggantung. Tetapi buah dadanya, pinggul dan pantatnya, sungguh masih mengundang pesona. Bisa terbebas dari lalu-lalang orang hingga bisa beristirahat cukup tenang. Sambil berkonsentrasi dengan sepeda motor yang kukendarai, pikiranku berkelana dan mengkira-kira membayangkan seberapa besar buah dada milik wanita yang memboncengku. Mungkin karena tegang suaminya tak kunjung siuman dari kondisi komanya. Sementara Ia sendiri, sambil terus mendesis dan melenguh nikmat oleh segala gerakan yang kulakukan, mulai asyik dengan mainannya. Merasa tidak enak topik perbincangan itu dapat membangkitkan kesedihan Bu Har, akhirnya aku memilih diam. Sudah lama sekali tidak merasakan seperti ini.
Juga ada Mbak Dewi dan suaminya yang menyempatkan diri untuk menengok. Untung ibu sudah tua, ujarnya lirih. Perasaanku menjadi tidak karuan dan badanku terasa panas dingin dibuatnya. Namun akhirnya ia menyerah setelah mengetahui tidak ada tempat yang lain dan aku menyatakan siap berjaga sepanjang malam. Jadilah tubuh kami makin berhimpitan di bawah satu selimut. Tetapi terus ke atas dan sampai ke lubang duburnya. Bibir vaginanya memang nampak kecoklatan yang sekaligus menandakan bahwa sebelumnya telah sering diterobos kemaluan suaminya. Ranjang yang semestinya tabu untuk kutiduri bersama wanita itu. Pola persetubuhan yang kata orang disebut sebagai permainan Rupanya ia telah membersihkannya dengan sabun baik di kemaluannya maupun di anusnya.
Menurut dokter yang memeriksa, kondisi Pak Harjono yang memburuk diduga akibat penyakit radang lambung akut yang diderita. Maka setelah ia memaksaku menghentikan permainan 69, ia langsung mengubah posisi dengan telentang mengangkang. Bahkan kami pernah nekad bersetubuh di belakang rumah keluarga itu, karena kami sama-sama horny sementara di ruang tengah banyak sanak famili dari keluarganya yang menginap. Memang belum menyentuh secara langsung karena ia mengenakan daster dan selimut yang menutupi tubuhnya. Nyaman juga ternyata menempati kapling dekat kamar mayat. Maklum sebagai tenaga muda aku sering diminta Pak Harjono untuk membantu berbagai urusan yang berkaitan dengan kegiatan RT. Sampai akhirnya, ketika tanganku yang beroperasi dibagian bawah telah berhasil menyelinap ke bagian samping celana dalam dan berhasil mencolek-colek celah kemaluannya yang banyak ditumbuhi rambut, dia dengan suka rela memereteli sendiri kancing bagian depan dasternya. Soalnya aku sudah tua,. Saranku rupanya mengena dan diterima.

Ia ternyata telah siap tempur. Kami bapak-bapak di lingkungan RT memita Mas Rido mau membantu sepenuhnya keluarga Pak Harjono yang sedang tertimpa musibah. Lagian kasihan teman-teman ibu yang menunggu di rumah sakit, katanya. Untuk kesekian kalinya kami saling menggenjot. Sambil berkonsentrasi dengan sepeda motor yang kukendarai, pikiranku berkelana dan mengkira-kira membayangkan seberapa besar buah dada milik wanita yang memboncengku. Dan kelentitnya, yang ada di ujung atas, uh,.. Ah, tidak apa-apa gelap kok. Dan aku yang tadinya tiduran dalam posisi telentang, setelah rokok yang kuhisap kubuang, mengubah posisi tidur memunggungi wanita itu.

Hingga aku menarik tubuh bagian bawahnya untuk ditempatkan di atas kepalaku. Karena ia tidak memiliki anggota keluarga yang lain sementara putri satu-satunya berada di luar Jawa, aku diminta Bu Har untuk membantumenemaninya selama suaminya berada di RS menjalani perawatan. Sampai suatu malam, memasuki hari kelima kami berada di rumah sakit, saat itu hujan terus mengguyur sejak sore hari. Cerita Mesum Ustad. Terasa ada senasi tersendiri oleh permainan lidahnya itu dan aku menggelinjang oleh permainan wanita itu. Seperti anak kecil yang ketakutan saat tidur dan mencari perasaan aman pada ibunya. Kumulai dengan menjalari pahanya dari luar daster yang dikenakannya dengan telapak tanganku. Namun berkat bimbingan tangan lembutnya, ujung penisku mulai menemukan wilayah yang telah membasah. Langsung masuk ke ruang dalam rumah Pak Har. Akhirnya, dengan hanya menyingkap daster yang dikenakannya aku mulai menindih tubuhnya yang berposisi mengangkang.


Kendati aku merasa belum puas karena semuanya dilakukan di kegelapan hingga keinginanku melihat ketelanjangan tubuhnya belum kesampaian. Apakah Bu Har menganggap aku masih pemuda ingusan? Tangannya meremas-remas rambut kepalaku mencoba menahan nikmat atas perbuatan yang tengah kulakukan. Paha yang sempurna , putih mulus dan tampak masih kencang. Dan baru merasa plong setelah muncul selintas gagasan di benakku. Hanya karenakami sama-sama telah memuncak nafsu syahwatnya, tak lebih dari 10 menit saling genjot dan menggoyang dilakukan, kami telah sama-sama terkapar. Hingga hubungan kami semakin akrab dari waktu kewaktu. Menurut dokter yang memeriksa, kondisi Pak Harjono yang memburuk diduga akibat penyakit radang lambung akut yang diderita.


Comments10
Yobei
Wacker, dieser Gedanke fällt gerade übrigens
Akinotaur
Im Vertrauen gesagt ist meiner Meinung danach offenbar. Versuchen Sie, die Antwort auf Ihre Frage in google.com zu suchen
Volabar
Ja, ich verstehe Sie.